Nampaklah ibu-ibu muda berkerumun sedang bergosip ria di depan toko Kang Rokib, rupanya mereka sedang memperbincangkan janda baru yang bernama Sarkumi, ya Sarkumi yang semakin hari semakin dianggap menghawatirkan bagi ibu-ibu di desa Kurang Asem. Kini menjadi buah bibir karena banyak suami ibu-ibu muda itu yang tergoda dengan kecantikan janda muda itu.
Yekti :“Tau gak yu aku itu sebel banget lihat si Sarkumi sok akrab dengan bojoku itu,halah pokoknya sengit aku.”(Ungkap yu Sayekti dengan judes pada ibu – ibu yang lainya.)
Seli :“Ho o yu aku juga sebel kalo lihat Sarkumi itu, udah janda sok cantik ,kalo dadan itu hem sok glamoria bak selebritis ,sok dimanis – manisin gitu didepan suami kita biar suami kita-kita itu tergoda , iyo to yu.?”( Ucap Seli dengan nada ketus pula.)
Sriati 🙁Dengan muka antusias dan heboh ) “Hehe…helo ,ngerti gak sampeyan-sampeyan kabeh.!”
Yekti :”Ngerti opo to,sri”.?(Tanya Sayekti dengan penasaran.)
Sriati :(Sambil melirik Yekti)“Oalah ketinggalan jaman kamu itu, itu lo Sarkumi saiki lagi cepak karo mas Broto Seli :”Mas Broto yang guanteng itu, mas Broto mantri hewan? Yang suaminya mbak Umayaroh. Oalah kondeng – kondeng gawat- gawat.”(ungkap yu seli dengan wajah yang agak tegang.)
Dan jadilah topik utama sosok Sarkumi menjadi perbincangan di kampung Kurang Asem, sarkumi mendadak bagai artis selebriti yang setiap hari menjadi pembahasan paling fenomenal di kampung Kurang Asem itu. Dari ibu – ibu muda, ibu – ibu tua , mbak – mbak, mas – mas bahkan bapak – bapakpun ikut pula memperbincangkan sosok Sarkumi. Entah apa saja yang diperbincangkan yang jelas sosok Sarkumi menjadi hal yang menarik untuk diperbicangkan di kampung itu. Nampak Sarkumi hendak pergi ke pasar ditentengnya sebuah tas cantik yang terlihat agak mahal itu dengan balutan calana kulot dan kaos panjang serta mengenakan kerudung model ala- ala Rumuanah di film Tukang Bubur Naik Haji itu semakin menambah cantik janda muda itu, dan memang banyak membuat para lelaki hidung belang tergoda dengan kecantikanya.
Sarkumi 🙁Namapak di ruang tamu)”Mbok aku kepasar dulu ya mau belanja peralatan mandi dan kebutuhan dapur yang sudah habis.”
Nampaklah beberapa bapak- bapak yang sedang berkumpul di depan toko kang Rokib menatap antusias tanpa berkerdip melihat sosok sarkumi janda muada yang molek itu hendak pergi ke pasar.
Kang Rokib 🙁Dengan agak sedikit tertawa)”Ayu to kang si Sarkumi.”
Junedi : (Dengan pandangan kagum pada Sarkumi)“Yo pancen ayu yo kang, sudah kalem manis lagi, gelem aku kang.”
Nyoto (Dengan penuh antusias)“Aku yo mau Jun, sama Sarkumi.”
Kang Rokib :”Emangnya kamu berani kang sama yu Seli ! bisa jadi geprek sampeyan.” (Ungkap kang Rokib sambil membuatan secangkir kopi manis untuk mas Darmono yang dari tadi diam saja tak berkomentar, yang hanya memandangi Sarkumi dengan kagum)
Semuanya tertawa meledek mas Nyoto.dan terihatlah Sarkumi sedang menyetater motornya itu, tapi ternyata motornya mogok ditolehnya kekanan kekiri dan menolehlah ke rah bapak – bapak yang sedang asyik ngopi di warung kang Rokib.
Sarkumi (Sarkumi sambil memegangi setang motor metik ) “Bapak-bapak bisakah bantu saya, motorku mogok ini!.”
Sontak saja sumua bapak-bapak langsung lari mendekat menghampiri mbak Sarkumi tak terkecuali kang Rokib yang heboh juga berlarian yang turut ingin menjadi pahlawan buat Sarkumi.
Junaedi (Dengan nada yang girang bukan kepalang)“Sini mbak saya bantu .”
Nyoto :“Wah itu masalah gampang mb, ini pling gara – gara jarang dipanasin.” (Sahut mas Nyoto dengan antusias)
Sarkumi 🙁Dengan wajah manis dan kalem di depan bapak – bapak)”Iya mas kayaknya seperti itu mas.”
Dan di rumah masing – masing nampak para ibu – ibu seperti yu Seli, mbak Sayekti dan mbak Sriati terlihat gusar dan gundah. Gusar karena para suami mereka tak pulang pulang,tak kunjung datang kerumah mereka masing-masing.
Seli 🙁Dengan wajah kesal)“Kenapa mas Nyoto gak pulang – pulang ya, padahal sudah janji mau ngajak ke pasar jam 09. 00 ini. Apa di nwarung kang Rokib ya? Ah, aku hampiri saja kesana.”
Yekti :“Kondeng – kondeng iki wong nang ndi to dari tadi sarapannya kok dianggurin udah capek – capek masak lagi, apa jangan – jangan diwarung kang Rokib ya lagi ngopi. Coba aku lihat kesana ah.”(ucap Sayekti denga nada agak kesal dan wajah cemberut)
Tidak halnya dengan Sriati yang dari tadi mondar – mandir keluar masuk rumah , yang sdah dari tadi berdandan rapi dengan gamis bordir favoritnya itu serta ditetengnya tak kecil sedari tadi itu.
Sriati (Dengan muka kesal dan gusar karena menunggu suaminya yang tak datang-datang)”Dimana to ini orang kebangeten sekali sudah sejam lebih nunggu dari tadi gak balik – balik katanya mau beli rokok di warungnya kang Rokib hanya sebentar. Kang juned kang Juned dimana to kamu bikin hancur dandananku ,iki wes ayu-ayu ngene mau kondangan malah ngilang tanpa jejak. Alah… kalo lama kaya gini mending aku susul saja ke warung kang Rokib.”
Yu seli, mbak Yekti dan mbak Sriati akhirnya memutuskan untuk menemui suaminya di warung kang Rokib. Dengan langkah tergopoh – gopoh dan perasaan kesal karena menunggu suami mereka tak pulang-pulang dari tadi. Secara bersamaan mereka tiba di warung Kang Rokib. Dan betapa terkejutnya mereka melihat suami-suami mereka sedang berkumpul mengkerumuni janda muda yang cantik itu, ya Sarkumi yang motornya sedang mogok itu.
Sriatai :”Ternyata dari tadi disini to menggromot Sarkumi janda genit yang suka godain istri orang.”(sambil marah – marahi mas Junadi serta memukul dengan tas yang akan dibawanya kondangan)
Seli (Sambil di jewernya kang Nyoto dengan sekeras-kerasnya)”Oalah gak pulang-pulang itu ternyata lagi godain janda bolong yang genit ini to ,cepat ayo pulang.!” Sambil di jewernya kang Nyoto dengan sekeras-kerasnya.
Yekti :(Sambil marah-marah sambil memukul Mas Darmono dengan sadndal jepit dipunggungnya)”Eladalah….! kamu juga to ternyata mas , ikut-ikutan disini godain Sarkumi, cepat pulng!.”
Sarkumi :”Maaf ibu-ibu saya hanya minta tolong sama bapak-bapak karena motor saya mogok.”(Ucap sarkumi dengan suara agak ketakutan karena melihat ibu-ibu yang kalap terhadap suaminya itu)
Seli 🙁Ucapan bu Seli makin nyerocos tanpa terkendalikan)”Diam kamu Sarkumi , kamu ini ya senengnya godain sumi kita-kita ,iya to biar tergoda sama kamu , biar uangnya bisa kamu porotin iya to.”
Sriati 🙁Dengan nada penuh emosi.)”Yo yu betul janda genit seperti ini itu patutnya di usir dari kampung bikin resah ibu-ibu dan warga disini, kamu itu memang bikin cemar kampung Kurang Asem. Kamu to yang godain mas Broto.!”
Sarkumi :”Gak ibu-ibu aku gak menggoda mas Broto.!”(Ucap Sarkumi meyakinkan)
Sriati 🙁Jari Sriati sambil menunjuk-nunjuk muka Sarkumi)”Gak menggoda kok boncengan bareng apa itu namanya, kalo g godain istri orang.”jari sriati sambil menunjuk-nunjuk muka sarkumi.
Sarkumi :”Demi Allah ibu-ibu saya diboncengin mas Broto karena kemarin ban motor saya kempes dan sa tinggal dibengkel karena ibu say sedang sakit sayaharus tergesa-gesa untuk pulang. Dan kebetulan mas Broto lewat dan memberi tumpangan kaepada saya, hanya itu ibu-ibu saya tidak melakukan apa-apa ,apalgi menggoda mas Broto.”(Ucap Sarkumi menjelaskan kepada ibu-ibu)
Seli 🙁Tangkas Seli dengan muka judes)”Alah kami gak percaya sama janda genit seprti kamu iti,ini buktinya suami kami sedang kamu goda to.”
Sanyoto :”Sudah-sudah kalian tidak pantas beradu mulut disini, ayo pulang- pulang!.”
Seli 🙁Dengan suara keras dan mauka marah pada suaminya)”Oh jadi kamu membela janda genit ini mas,!”
Sriati :”Ya sudah ibu –ibu ayo kita pulang, tapi awas kamu ya Sar berni –berani lagi kamu menggoda sumi kita-kita kamu akan tau akibatnya.”(Ucap sriati dengan penuh ancaman kepada Sarkumi)
Akhirnya mereka pergi ke rumah masing-masing sambil mendendang merobohkan motor sarkumi yang mogok itu. Omelan terhadap suami di sepanjang jalan menuju rumah mereka masing-masingpun tak terelakkan.Terlihatlah Sarkumi dengan muka sedih dan tiba-tiba air matanya meleleh di pipi. Tinggalah seorang kang Rokib yang berusa membantu mendirikan motor Sarkumi kembali.
Kang Rokib :”Sudah Mbak bawa masuk dulu motor mabak Sarkumi, mabak masuk rumah dulu biar lebih tenang.”(Suruh kang Rokib sama Sarkumi)
Dan masuklah Sarkumi ke rumah perasaanya hancur,malu dan merasa terpojokkan seoalah-oalah dialah yang bersalah dialah penyebab keslahan yang dipergunjingkan oleh ibu-ibu tadi. Duduklah ia di ruang tamu dipandanginya foto suaminya bersama ia serta buah hatinya yang baru berusia 2 tahun itu.Ya suaminya direbut oleh majikanya sediri saat bekerja di Jakarta,karena suaminya itu mempunyai paras yang tampan , Ia lebih memimilih majikanya yang punya segalanya, kaya dan berkecukupan dan punya perusahaan dari pada Sarkumi.
Sarkumi :”Apalah aku, aku hanya oarang desa yang hidup pas-pasan tak punya apa-apa. Mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Mereka menganggap semua janda itu hina, semuanya janda itu nakal suka menggoda suami orang,suka moroti duit laki –laki. Itu tidak benar tidak semua janda seperti itu. Masih banyak janda- janda yang baik hatinya, janda-janda yang menjaga kehormatanya. Ya Allah kuatkan hati hamba ,hati para janda yang teraniaya ini.”
Pagi itupun menjadi pelajaran berharga bagi Sarkumi untuk lebih behati-hati,lebih mengandalkan diri sendiri. Bersabarlah para janda yang baik hatinya Allah pasti memberimu pemimpin rumahtanggamu kelak yang baik hatinya serta lelaki yang sholeh. Bersemangatlah dan jangan pernah berhenti berdoa sebab hari esok masih ada pelangi yang lebih indah untuk saksikan.